Jumat, 19 November 2010

Warganegara dan Pemerintah

warganegara

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki aspor dari negara yang dianggotainya.

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa inggris: citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris: nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.

Di bawah teori kontak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan (bahasa inggris: Civics) yang diberikan di sekolah-sekolah
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Syarat-syarat sebuah negara terbagi menjadi dua, yaitu :
Syarat Primer :
  • 1. Terdapat Rakyat
  • 2. Memiliki Wilayah
  • 3. Memiliki Pemerintahan yang Berdaulat
Syarat Sekunder :
  • 1. Mendapat pengakuan Negara lain
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

Pengertian Negara menurut para ahli

  • Prof. Farid S.
    Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan.
  • Georg Jellinek
    Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
  • Georg Wilhelm Friedrich Hegel
    Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
  • Roelof Krannenburg
    Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
  • Roger H. Soltau
    Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
  • Prof. R. Djokosoetono
    Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
  • Prof. Mr. Soenarko
    Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
  • Aristoteles
    Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
 
Pengertian Pemerintahan

Pemerintahan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.

Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan rakyat dan negara.

Government dari bahasa Inggris dan Gouvernment dari bahasa Perancis yang keduanya berasal dari bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti kemudi, tetapi diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Pemerintah atau Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif. (C.F. Strong)

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan Negara sendiri; jadi tidak diartikan sebagai Pemerintah yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas-tugas lainnya temasuk legislatif dan yudikatif.

Pemerintahan adalah lembaga atau badan public yang mempunyai fungsi dan tujuan Negara, sedangkan pemerintahan adalah lembaga atau badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Negara (Ermaya Suradinata)


Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai sistem pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia. Sebagai contoh: Republik, Monarki / Kerajaan, Persemakmuran (Commonwealth). Dari bentuk-bentuk utama tersebut, terdapat beragam cabang, seperti: Monarki Konstitusional, Demokrasi, dan Monarki Absolut / Mutlak.

Source: http://thinkquantum.wordpress.com/2009/11/02/keterbukaan-dan-keadilan-dalam-pemerintahan/


Hukum Negara dan Pemerintah
    Perkembangan konsep negara hukum merupakan produk dari sejarah, sebab rumusan atau pengertian negara hukum itu terus berkembang mengikuti sejarah perkembangan umat manusia. Karena itu dalam rangka memahami secara tepat dan benar konsep negara hukum, perlu terlebih dahulu diketahui gambaran sejarah perkembangan pemikiran politik dan hukum, yang mendorong lahir dan berkembangnya konsepsi negara hukum[1]. Selain itu Pemikiran tentang Negara Hukum sebenarnya sudah sangat tua, jauh lebih tua dari dari usia Ilmu Negara ataupun Ilmu Kenegaraan itu sendiri dan pemikiran tentang Negara Hukum merupakan gagasan modern yang multi-perspektif dan selalu aktual. Ditinjau dari perspektif historis perkembangan pemikiran filsafat hukum dan kenegaraan gagasan mengenai Negara Hukum sudah berkembang semenjak 1800 s.M[4]. Akar terjauh mengenai perkembangan awal pemikiran Negara Hukum adalah pada masa Yunani kuno. Menurut Jimly Asshiddiqie gagasan kedaulatan rakyat tumbuh dan berkembang dari tradisi Romawi, sedangkan tradisi Yunani kuno menjadi sumber dari gagasan kedaulatan hukum.

    Pada masa Yunani kuno pemikiran tentang Negara Hukum dikembangkan oleh para filusuf besar Yunani Kuno seperti Plato (429-347 s.M) dan Aristoteles (384-322 s.M). Dalam bukunya Politikos yang dihasilkan dalam penghujung hidupnya, Plato (429-347 s.M) menguraikan bentuk-bentuk pemerintahan yang mungkin dijalankan. Pada dasarnya, ada dua macam pemerintahan yang dapat diselenggarakan; pemerintahan yang dibentuk melalui jalan hukum, dan pemerintahan yang terbentuk tidak melalui jalan hukum.
    Konsep Negara Hukum menurut Aristoteles (384-322 s.M) adalah negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagian hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadsi warga negara yang baik. Dan bagi Aristoteles (384-322 s.M) yang memerintah dalam negara bukanlah manusia sebenarnya, melainkan fikiran yang adil, sedangkan penguasa sebenarnya hanya pemegang hukum dan keseimbangan saja.
    Pada masa abad pertengahan pemikiran tentang Negara Hukum lahir sebagai perjuangan melawan kekuasaan absolut para raja. Menurut Paul Scholten dalam bukunya Verzamel Geschriften, deel I, tahun 1949, hlm. 383, dalam pembicaraan Over den Rechtsstaat, istilah Negara Hukum itu berasal dari abad XIX, tetapi gagasan tentang Negara Hukum itu tumbuh di Eropa sudah hidup dalam abad tujuh belas. Gagasan itu tumbuh di Inggris dan merupakan latar belakang dari Glorious Revolution 1688 M. Gagasan itu timbul sebagai reaksi terhadap kerajaan yang absolut, dan dirumuskan dalam piagam yang terkenal sebagai Bill of Right 1689 (Great Britain), yang berisi hak dan kebebasan daripada kawula negara serta peraturan penganti raja di Inggris.
    Di Indonesia istilah Negara Hukum, sering diterjemahkan rechtstaats atau the rule of law. Paham rechtstaats pada dasarnya bertumpu pada sistem hukum Eropa Kontinental. Ide tentang rechtstaats mulai populer pada abad ke XVII sebagai akibat dari situasi sosial politik Eropa didominir oleh absolutisme raja. Paham rechtstaats dikembangkan oleh ahli-ahli hukum Eropa Barat Kontinental seperti Immanuel Kant (1724-1804) dan Friedrich Julius Stahl[12]. Sedangkan paham the rule of law mulai dikenal setelah Albert Venn Dicey pada tahun 1885 menerbitkan bukunya Introduction to Study of The Law of The Constitution. Paham the rule of law bertumpu pada sistem hukum Anglo Saxon atau Common law system[13]. Konsepsi Negara Hukum menurut Immanuel Kant dalam bukunya Methaphysiche Ansfangsgrunde der Rechtslehre, mengemukakan mengenai konsep negara hukum liberal. Immanuel Kant mengemukakan paham negara hukum dalam arti sempit, yang menempatkan fungsi recht pada staat, hanya sebagai alat perlindungan hak-hak individual dan kekuasaan negara diartikan secara pasif, yang bertugas sebagai pemelihara ketertiban dan keamanan masyarakat. Paham Immanuel Kant ini terkenal dengan sebutan nachtwachkerstaats atau nachtwachterstaats[14].
    Friedrich Julius Stahl (sarjana Jerman) dalam karyanya ; Staat and Rechtslehre II, 1878 hlm. 137, mengkalimatkan pengertian Negara Hukum sebagai berikut :

    Negara harus menjadi Negara Hukum, itulah semboyan dan sebenarnya juga daya pendorong daripada perkembangan pada zaman baru ini. Negara harus menentukan secermat-cermatnya jalan-jalan dan batas-batas kegiatannya bagaimana lingkungan (suasana) kebebasan itu tanpa dapat ditembus. Negara harus mewujudkan atau memaksakan gagasan akhlak dari segi negara, juga secara langsung, tidak lebih jauh daripada seharusnya menurut suasana hukum. Inilah pengertian Negara Hukum, bukannya misalnya, bahwa negara itu hanya mempertahankan tata hukum saja tanpa tujuan pemerintahan, atau hanya melindungi hak-hak dari perseorangan. Negara Hukum pada umumnya tidak berarti tujuan dan isi daripada Negara, melainkan hanya cara dan untuk mewujudkannya[15].

    Lebih lanjut Friedrich Julius Stahl mengemukakan empat unsur rechtstaats dalam arti klasik, yaitu[16] :
    1. Hak-hak asasi manusia;
    2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu (di negara-negara Eropa Kontinental biasanya disebut trias politica);
    3. Pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan (wetmatigheid van bestuur);
    4. Peradilan administrasi dalam perselisihan.
    Paul Scholten, salah seorang jurist (ahli hukum) yang terbesar dalam abad ke dua puluh di Nederland, menulis karangan tentang Negara Hukum (Over den Rechtsstaats, 1935, lihat Verzamelde Gessriften deel I, hlm.382-394). Paul Scholten menyebut dua ciri daripada Negara Hukum, yang kemudian diuraikan secara meluas dan kritis. Ciri yang utama daripada Negara Hukum ialah : “er is recht tegenover den staat”, artinya kawula negara itu mempunyai hak terhadap negara, individu mempunyai hak terhadap masyarakat. Asas ini sebenarnya meliputi dua segi :
    1. Manusia itu mempunyai suasana tersendiri, yang pada asasnya terletak diluar wewenang negara;
    2. Pembatasan suasana manusia itu hanya dapat dilakukan dengan ketentuan undang-undang, dengan peraturan umum.
    Ciri yang kedua daripada negara hukum menurut Paul Scholten berbunyi ; er is scheiding van machten, artinya dalam negara hukum ada pemisahan kekuasaan[17]. Selanjutnya Von Munch misalnya berpendapat bahwa unsur negara berdasarkan atas hukum ialah adanya [18]:
    1. Hak-hak asasi manusia;
    2. Pembagian kekuasaan;
    3. Keterikatan semua organ negara pada undang-undang dasar dan keterikatan peradilan pada undang-undang dan hukum;
    4. Aturan dasar tentang peroporsionalitas (Verhaltnismassingkeit);
    5. Pengawasan peradilan terhadap keputusan-keputusan (penetapan-penetapan) kekuasaan umum;
    6. Jaminan peradilan dan hak-hak dasar dalam proses peradilan;
    7. Pembatasan terhadap berlaku surutnya undang-undang. 

     http://wahy.multiply.com/journal/item/5


    Kesamaan Pasal & UUD45

    UUD45

    UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara tertulis yang mengikat berisi aturan yang harus ditaati. Hukum dasar Negara meliputi keseluruhan system ketatanegaraan yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk Negara dan mengatur pemerintahannya. UUD merupakan dasar tertulis (convensi). Oleh karena itu UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naska yang memaparkan karangan dan tugas-tugas pokok cara kerja badan tersebut. ( Kaelan. Pendidikan Pancasila.2008:178 ) UUD menentukan cara-cara bagaimana pusat kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lainnya. UUD merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu Negara. UUD disebutkan bersifat singkat dan super karena hanya memuat 37 pasal adapun pasal-pasal yang lain, hanya memuat aturan peralihan dan aturan tambahan. Hal ini bermakna :

    1. UUD 1945 hanya memuat aturan pokok, memuat GBHN intruksi kepala pemerintahan pusat dan lain-lain untuk menyelenggarakan Negara.
    2. Sifatnya yang super atau elastis maksudnya senantiasa harus ingat bahwa masyarakat harus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Memang sifat aturan yang tertulis semakin supel sifat aturannya semakin baik agar tidak ketinggalan zaman.


    Elite dan Massa
    Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan  kecil yang memegang kekuasaan.

    Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.

    Isilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas. Cirri-ciri massa adalah :
    1.      Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers
    2.      Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
    3.      Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya

    Sumber : journal.mercubuana.ac.id/data/ISD-6.doc



     

    Luapan Sungai Widas, Rendam 500 Rumah


    Hujan deras yang masih mengguyur beberapa daerah di Pulau Jawa, kemarin, menyebabkan luapan air sungai membanjiri persawahan dan permukiman warga. Di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Sungai Widas, anak Sungai Brantas yang membentang di sejumlah kecamatan, kembali meluap. Sekitar 500 rumah warga di tiga desa, Sumberrejo, Mojoseto, dan Nglinggo, di Kecamatan Gondang, digenangi air hingga 1 meter sejak Minggu (30/3) malam hingga kemarin.

    Luapan air juga merusak sedikitnya 300 hektare tanaman padi. Warga menderita kerugian besar karena kerusakan tanaman makin parah, akibat digenangi air selama satu bulan terakhir. “Ada tanaman yang bisa diselamatkan saat banjir dua minggu lalu. Tapi, akibat banjir sekarang, semua tanaman rusak total,” tutur Sujito, 52, warga Desa Sumberjo.
    Sementara itu, di jalur pantai utara Jawa Tengah, dari Semarang-Demak, ratusan kendaraan membentuk antrean sepanjang lebih dari 1 km, akibat banjir di ruas Jl Kaligawe. Banjir di lokasi itu terjadi karena luapan Sungai Tenggang karena hujan deras selama 12 jam pada Minggu (30/03) malam.

    Permukiman warga di Sawah Besar, Karangkimpul, dan kawasan industri Bugangan terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Akibatnya, sebagian kegiatan industri dan pergudangan yang ada di kawasan tersebut lumpuh. Dari Pekanbaru, Riau, dilaporkan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia dan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan memperkirakan banjir yang merendam Riau selama dua pekan terakhir telah menyebabkan kerugian sekitar Rp2,5 triliun. Kerugian timbul karena 15.500 hektare lebih sawah gagal panen, 20 ribu hektare perkebunan karet dan kelapa sawit direndam air serta 16.500 unit kolam ikan jebol.
    “Ini banjir terparah yang pernah terjadi di Riau. Jumlah ini baru sebatas kerugian yang dialami masyarakat, belum termasuk kerugian perusahaan,” tutur Direktur Eksekutif Walhi Riau Johni Setiawan Mundung.

    Di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dua warga Desa Kambatatana, Kecamatan Kambera, yang terseret banjir pada Minggu (30/03) malam ditemukan selamat, kemarin. Korban, Pelandilu, 50, dan Djawa, 20, ditemukan 500 meter dari lokasi kejadian. Mereka terseret arus Sungai Kawangu ketika mengumpulkan kayu yang terbawa banjir di tepi sungai.
    Sementara itu, Perusahaan Umum Jasa Tirta Kabupaten Malang akan memasang tanda peringatan dini banjir di 10 titik untuk empat kabupaten di Jawa Timur. Keempat wilayah, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, berada di daerah aliran Bengawan Solo. (ES/AS/BG/RK/PO/YK/N-4)

    Aliran Lahar Dingin Merapi Menyimpang Dari Jalur Yang Diperkirakan

    Aliran banjir lahar dingin di Kali Putih, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyimpang keluar dari alurnya. Material banjir lahar dingin yang begitu banyak luber hingga ke Kali Kemadu dan masuk ke aliran Kali Batang.

    Karena potensi lahar dingin yang sangat besar dan aliran yang tidak menentu arah, staf Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, M Muzani, meminta warga pengungsi untuk waspada.
    ”Mereka yang bertempat
    tinggal dalam radius 300 meter dari alur sungai tetap harus berhati-hati dan tetap bersiap mengungsi jika terjadi hujan lebat di kawasan Gunung Merapi,” katanya, Rabu (17/11) di Magelang.
    Kali Batang selama ini dianggap sebagai kali mati oleh masyarakat karena tidak teraliri air. Lebar sungai yang semula 50-100 meter, diolah oleh warga hingga lebar sungai tinggal 10 meter. Lahan tepian sungai dijadikan lahan tanaman salak dan lima warga mendirikan lima rumah. ”Setelah tahun 1960, ini adalah banjir lahar dingin pertama yang terjadi di Kali Batang,” kata Sungkono, warga Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung, Rabu.
    Banjir lahar dingin di Kali Batang merendam ratusan batang tanaman salak di tepi sungai dan luber hingga ke halaman rumah warga. Tepian sungai tergerus hingga kembali ke lebar semula. Material lahar dingin juga merobohkan sebuah bendung di Kali Kemadu.Aliran banjir lahar dingin yang menyimpang telah terjadi tiga kali, sejak Kamis (4/11). Banjir lahar dingin masih terus mengancam warga karena banyak material di daerah atas menumpuk dan berpotensi tinggi meluncur jika terjadi hujan deras.

    Sejak tiga hari lalu, BPPTK Yogyakarta memasang sirene penanda bahaya banjir lahar dingin di sejumlah sungai, seperti Kali Boyong dan Kali Kuning. Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang mencatat, lahar dingin memenuhi dam di enam sungai di Magelang yang berhulu di Gunung Merapi.

    Di Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kabinet terbatas, Selasa (16/11), di Kantor Presiden. Rapat antara lain membahas perkembangan penanganan bencana di kawasan Gunung Merapi. Dalam rapat dibahas pula penanganan lahar terkait curah hujan tinggi yang diperhitungkan akan terus berlangsung hingga Maret 2011.

    http://akuindonesiana.wordpress.com/category/bencana-alam/

    Bulan Januari Pengungsi Bencana Banjir Wasior Akan Di Relokasi

    Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, mengutip Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, mengatakan, saat ini hunian sementara untuk korban banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, sudah terbangun 50-60 persen. Pembangunan hunian itu ditargetkan selesai akhir November 2010 dan sudah bisa dihuni pada Desember mendatang.

    Proses relokasi dan rehabilitasi, lanjut Djoko, rencananya dimulai pada Januari 2011. ”Sekarang sudah dilaksanakan pendataan penduduk mana yang nanti harus direlokasi di luar tempat mereka dulu berada. Demikian juga sudah disediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum di tempat hunian sementara karena di hunian sementara itu juga harus ada fasilitas umum dan fasilitas pendidikan,” kata Djoko, mewakili Agung, kepada pers, Selasa (16/11) di Jakarta.

    Sebelumnya, Djoko mengikuti rapat kabinet terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden. Tentang waktu pelaksanaan relokasi dan rehabilitasi tersebut, menurut Djoko, diputuskan dalam rapat kabinet terbatas itu.
    Laporan dari Wasior, kawasan yang dipilih sebagai areal relokasi adalah Distrik Naikere di Kabupaten Teluk Wondama. Dalam perencanaan pembangunan Provinsi Papua Barat, Naikere bakal dilalui Jalan Trans-Papua Barat yang kelak menghubungkan Manokwari, ibu kota Papua Barat, dengan Kabupaten Teluk Wondama.
    Sebagaimana diberitakan, Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, luluh lantak diterjang banjir bandang pada 4 Oktober lalu.300 hektar

    Penjabat Sementara Bupati Teluk Wondama Decky Ampnir, yang ditemui kemarin, menyatakan, saat ini ada lahan sekitar 1.500 hektar yang cocok untuk areal pemukiman berikut fasilitas umum dan fasilitas sosial di Naikere. Namun, dari lahan seluas itu, yang akan digunakan untuk relokasi Wasior sekitar 300 hektar.
    Naikere terletak 52 kilometer selatan Wasior. Dari Wasior, Naikere dapat ditempuh dua jam melalui perjalanan darat.
    Naikere dipilih sebagai kawasan relokasi karena jauh dari ancaman bahaya banjir bandang. Meski demikian, relokasi harus didahului peningkatan infrastruktur jalan. Sebab, separuh jalan dari Wasior ke Naikere—persisnya dari Tandia ke Naikere (sekitar 15 km)—jalannya masih berupa pasir dan batu.
    Sejumlah warga Wasior menolak rencana relokasi tersebut. Mereka meminta pemerintah membantu membangun rumah permanen yang letaknya tidak jauh dari kampung mereka.

    Warga juga meminta sungai-sungai yang menyebabkan banjir bandang dinormalisasi. ”Sejak lahir kami sudah tinggal di sini. Tidak mungkin kami meninggalkannya,” kata Anton Aure (40), korban banjir asal Kampung Worowai, mewakili teman-temannya. 

    Pengungsi Korban Letusan Gunung Merapi Membangun Lumbung Pangan

    Pengungsi korban Merapi yang kembali ke rumah menghadapi ancaman kekurangan pangan. Warga Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengantisipasi dengan membangun lumbung pangan, obat-obatan, dan air.

    Warga khawatir bantuan selama masa rehabilitasi tidak cukup. Mereka juga tidak mungkin mengandalkan hasil panen padi, sayuran, dan umbi-umbian, ataupun ikan karena mati terkena abu vulkanik Merapi.
    Lumbung dibangun di Dusun Diwak untuk memenuhi kebutuhan 4.500 penduduk 12 dusun di Desa Sumber. ”Setiap dusun akan diwakili satu warga yang bertugas mendata warga yang kekurangan makanan, kemudian mendistribusikan logistik dari lumbung,” kata Koordinator Posko Palguna Padepokan Prasetya Budya Desa Sumber, Prasetya Adi Wibawa, Senin (15/11) di Magelang.

    Prasetya mengatakan, posko pedepokan berupaya mencari donatur karena logistik yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pangan sekitar empat bulan.
    Kepala Dusun Ngargotontro, Desa Sumber, Maryono mengatakan, warga juga membutuhkan lumbung air. Penyebabnya, sumber-sumber air di Desa Sumber kotor, berbau belerang, dan pipa penyalur air hancur terkena banjir lahar dingin.

    Warga sejumlah desa di Kecamatan Kemalang dan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, yang kembali dari pengungsian juga membutuhkan bantuan air bersih. ”Air berbau anyir, mengandung belerang dan sulfur. Kami kesulitan untuk mendapatkan air bersih,” kata Parwito, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.
    Kepala Desa Sidorejo Suroso mengatakan, warga yang kembali ke desa sekitar 500 orang. Mereka tinggal sekitar 10 km dari Merapi. ”Kami akan berkoordinasi dengan pemkab supaya ada bantuan air bersih,” kata Suroso.

    Seiring penurunan radius bahaya Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten, hingga Senin pagi tercatat sebanyak 40.209 pengungsi kembali ke rumah.
    Ada juga warga yang nekat kembali ke rumah mereka di zona bahaya Merapi. Pada Minggu malam, aparat kepolisian terpaksa mengevakuasi sekitar 300 pengungsi dari Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali, ke balai desa yang berjarak lebih dari 10 km dari puncak Merapi. ”Kami sudah kangen rumah. Lagi pula, ternak juga harus diurus,” kata Hartono (40), warga Dusun Surjo, Desa Sukabumi.
    Di Daerah Istimewa Yogyakarta, sejumlah pengungsi juga nekat kembali ke rumah meski masih dalam radius bahaya. Di pengungsian Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta, misalnya, sejumlah 239 orang, sebagian besar warga Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, pulang ke rumah.
    ”Kalau di pengungsian, saya tidak punya aktivitas. Hanya makan dan tidur. Saya lebih senang bekerja di sawah,” kata Mujiono, warga Dusun Dongkelsari, Desa Wukirsari, Cangkringan.Gunung Kelud

    Kondisi pascaletusan Gunung Kelud, Februari 1990, yang mengambil korban sedikitnya 34 jiwa mirip seperti yang terjadi saat ini di Gunung Merapi.
    Ribuan rumah warga di lereng Kelud, baik di wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, maupun Kabupaten Malang, tertimbun abu vulkanik. Sebagian di antaranya rusak, bahkan roboh.
    Mantan Kepala Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Jumali mengatakan, pascaletusan Kelud, pemerintah menawarkan transmigrasi ke Kalimantan, Sumatera dan Papua bagi warga desanya yang berjarak 10 km dari Kelud.
    Namun, tawaran transmigrasi ditolak masyarakat. Mereka memilih membangun desanya. Begitu diizinkan kembali ke rumah, masyarakat langsung bekerja. Mereka membenahi rumah, menggarap ladang dengan cara membabati tanaman yang mati dan menyingkirkannya.
    Ketebalan abu vulkanik di ladang mencapai setengah meter. Masyarakat langsung membuat larikan di ladang sampai menyentuh tanah lama. Petani menanam nanas, jagung, pepaya, serta tanaman perkebunan seperti kopi, cengkeh, dan tanaman keras pada larikan tanah.
    Setelah enam bulan, mereka menuai hasilnya. Ternyata, produktivitas tanaman meningkat 100 persen. Jagung yang sebelumnya hanya 5-6 ton per hektar, bisa mencapai 10 ton per hektar. Buah nanas pun rasanya menjadi lebih manis.
    Menurut Suparjo, tokoh masyarakat Desa Candi Sewu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, saat itu tidak ada program kerja padat karya ataupun program pinjaman modal usaha.
    ”Selama menunggu hasil panen, masyarakat bekerja serabutan. Ada yang cari kayu di hutan, ada yang bekerja di perkebunan,” katanya. Berkat ketekunan mereka, warga Kelud meraih hidupnya kembali 

    Kamis, 11 November 2010

    Semarang Banjir, Tiga Tewas


    SEMARANG, KOMPAS.com — Setidaknya tiga orang tewas dalam banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Beringin di kawasan Mangkang, Kota Semarang. Luapan itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah ibu kota Jawa Tengah ini, Selasa (9/11/2010) sore.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, Selasa, tiga korban tewas terdiri dari satu orang dewasa dan dua anak balita. Satu orang diduga sebagai penumpang mobil yang terseret arus luapan sungai tersebut.

    Anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang, Nyoto, mengatakan, satu korban bernama Yayuk, pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Kendal yang diidentifikasi dari seragam yang dikenakan saat ditemukan di dalam mobil Toyota Starlet.

    "Dua anak balita yang tewas ditemukan tidak jauh dari lokasi, yakni di dekat kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI). Ketiga jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang," katanya.

    Di lokasi kejadian terdapat dua mobil yang tumpang tindih. Kedua mobil berada di saluran air pinggir jalan setelah sempat terseret arus. Dua mobil tersebut adalah Toyota Starlet (yang tertindih) dan Suzuki APV dengan nomor polisi G-8786-GB.

    Selain menyeret beberapa mobil, luapan Sungai Beringin ke Jalan Raya Mangkang itu juga membawa material lumpur ke badan jalan sehingga membuat arus lalu lintas di sepanjang jalan arah menuju Jakarta tersebut macet.

    Berdasarkan pantauan, kemacetan terjadi mulai dari Bundaran Kalibanteng hingga kawasan Pasar ,Mangkang Semarang. Kemacetan terjadi akibat endapan lumpur berketinggian sekitar 10 cm yang merupakan sisa luapan Sungai Beringin.

    Seorang pengemudi truk, Suyoto, yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung cepat. Semula arus air tidak terlalu deras. Namun, semakin lama, arus semakin deras dan ketinggian air mencapai sekitar satu meter.

    "Akibat banjir bercampur lumpur ini, truk saya sampai mogok karena mesin kemasukan air dan lumpur," kata pengemudi truk yang mengangkut gulungan kabel tersebut.

    Kendaraan yang terjebak macet tersebut didominasi oleh bus dan truk. Beberapa petugas kepolisian terlihat mengatur arus lalu lintas sehingga kendaraan bisa melaju dengan perlahan-lahan.

    Sementara itu, banjir akibat hujan yang turun sekitar dua jam itu juga melanda kawasan Perumahan Tanah Mas dan Sampangan Semarang dengan ketinggian yang bervariasi, antara satu dan satu setengah meter.

    Selain itu, aliran deras dari jalan perbukitan Sigar Bencah, Kecamatan Tembalang, membawa lumpur yang menggenangi sepanjang jalan itu. Air bercampur lumpur dari dataran atas juga menjebol jembatan berongga di depan SPBU Meteseh. Hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas pada Selasa malam.

    Sabtu, 06 November 2010

    SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN TERPADU

    PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PERPUSTAKAAN

    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang eksponensial, munculnya format-format baru kemasan informasi, online access serta arus informasi yang telah membawa konsekwensi luas bagi perpustakaan era ini serta menciptakan kebutuhan layanan yang kompetitif, layanan yang serba cepat, simple serta memberikan banyak alternatif. Layanan perpustakaan yang lambat, manual dan tidak mampu memberi banyak alternatif tentu akan mengecewakan user.

    Format format pustaka baru yang muncul sebagai konsekwensi dari perkembangan teknologi informasi yang terjadi adalah fakta yang harus cepat direspon dan disikapi positif oleh perpustakaan agar perpustakaan tetap eksis dan semakin memiliki daya magnet bagi masyarakat pengguna. Format pustaka baru tersebut adalah pustaka digital dan pustaka multimedia. Jenis pustaka ini sebenarnya bukan barang baru di dunia teknologi dan bukan barang asing di masyarakat. Hanya saja perpustakaan yang mengelola pustaka jenis multimedia masih jarang.

    Pada masa dulu pustaka image/gambar banyak tersedia dalam bentuk lembaran foto dan lukisan, pustaka rekaman audio dalam kemasan box audio cassette recorder, pustaka video dalam kemasan box video cassette recorder dengan ukuran relatif besar, memakan tempat dan kualitasnya isinya bisa berkurang seiring dengan perjalanan waktu. Saat ini semua jenis pustaka diatas lebih populer dalam kemasan softfile. Pustaka berupa soft-file memiliki karakter tidak terlihat secara fisik, mudah dibawa dalam kemasan yang mungil, mudah dikopi, tidak berkurang kualitasnya karena usia, dan memungkinkan diakses dalam jaringan yang luas melalui teknologi informasi.

    Pustaka digital dan multimedia dalam format fisik akan semakin langka dan semakin ditinggalkan masyarakat seiring dengan waktu. Sebaliknya pustaka digital dan pustaka multimedia format digital akan semakin populer, semakin banyak tersedia dan semakin familier dengan masyarakat.

    Baik pustaka digital maupun pustaka multimedia tidak mungkin dikelola oleh perpustakaan secara manual. Keduanya membutuhkan tersedianya infrastruktur teknologi informasi. Komputer, instalasi jaringan komputer, software sistem informasi perpustakaan, printer, scanner, barcode reader, wareless access point, dan lain lain.
    Keputusan untuk menghadirkan teknologi informasi di perpustakaan guna mendukung ‘layanan prima’ pada perpustakaan merupakan keputusan bijaksana dan cerdas. Perpustakaan perpustakaan di negara maju telah membuktikan kemajuan layanan perpustakaan dengan mengimplementasikan layanan berbasis Teknologi Informasi.

    Perpustakaan manapun yang tidak cepat mengikuti perkembangan TI tentu tidak akan mampu memberikan layanan kompetitif, akan semakin ditinggalkan user, akan mengecewakan dan akan berkesan ‘low performance’.

    FORMAT FORMAT KEMASAN PUSTAKA
    Selain pustaka format cetakan juga dikenal pustaka digital dan pustaka multimedia.
    Pustaka Tercetak
    Pustaka format cetakan bisa diartikan sebagai pustaka yang berupa kumpulan lembaran kertas yang dijilid yang didalamnya memuat informasi. Misalnya: buku teks, kamus, ensiklopedi, yearbook, almanak, majalah, jurnal, kliping, makalah, skripsi, tesis, novel, komik, atlas dll. Jenis pustaka tercetak sudah sangat populer di perpustakaan sejak lama dan sampai saat ini masih sangat banyak digunakan.

    Pustaka Digital
    Pustaka format digital bisa diartikan sebagai pustaka cetakan yang dikemas dalam format file. Jenis pustaka digital juga hampir sama dengan pustaka cetakan. Buku teks, kamus, ensiklopedi, yearbook, almanak, majalah, jurnal, kliping, makalah, skripsi, tesis, novel, komik, atlas dll. Informasi dalam pustaka digital terdiri dari rangkaian kode kode digital yang tersimpan dalam suatu media simpan (storage). Media simpan ini bisa berupa harddisk, scsi, flashdisk memori, disket, cd, dvd, dll. Standar format file pustaka digital yang paling populer saat ini adalah PDF.

    Dengan pustaka format digital maka koleksi pustaka dalam bentuk tercetak yang tersedia pada perpustakaan seluas 5000 meter persegi bisa diringkas menjadi sebesar satu buah notebook saja. Mudah dikopi, ditenteng kemana-mana, diakses melalui jaringan, serta sudah dilengkapi dengan mesin pencari yang bekerja cepat, sangat praktis dan memberi banyak alternatif melalui dukungan ‘relasional antar data’.

    Jenis pustaka ini sudah sangat populer dikalangan masyarakat terpelajar, juga sangat populer di dunia cyber (internet). Sudah banyak jurnal, majalah dan terbitan berkala lainnya yang diterbitkan dalam format PDF. Banyak juga toko buku online yang menjual pustaka digital format PDF.

    Pustaka Multimedia
    Pustaka multimedia bisa diartikan sebagai pustaka yang muatan informasinya berupa gambar, suara, video, teks, animasi, program interaktif atau kombinasinya. Pustaka tercetak dan digital dibaca dengan indera mata saja, sedangkan pustaka multimedia dapat dibaca dengan indera mata dan telinga.

    Disamping ketersediaannya yang makin banyak, fungsi dan kemanfaatan pustaka multimedia semakin disadari dan dirasakan oleh masyarakat. Sayangnya wacana mengenai perpustakaan multimedia masih sepi di dunia perpustakaan khususnya di Indonesia.

    Obyek dari pustaka multimedia ini akan terus berkembang dan terus berkembang. Pada sekolah tingkat TK dan SD akan dijumpai karya karya siswa berupa karya lukis dan karya kerajinan tangan. Akan sangat bermanfaat jika karya karya tersebut diseleksi, discan atau difoto untuk di upload ke perpustakaan digital. Pengelola perpustakaan juga bisa aktif mengumpulkan image dari berbagai obyek, berbagai jenis binatang untuk kemudian di upload, sehingga pustaka image di perpustakaan juga bisa berfungsi sebagai kamus visual.
    Demikian juga pada perpustakaan sekolah SMP, SMA dan Perguruan tinggi. Bagi mereka rekaman suara dari acara pertemuan ilmiah, seminar, workshop, pelatihan akan sangat bermanfaat. Untuk belajar bagaimana berpidato mereka bisa mengakses rekaman video mengenai pidato. Untuk belajar berdiskusi, mereka bisa mengkases rekaman video atau audio mengenai diskusi. Untuk mengenal sejarah mereka bisa mengakses rekaman film dokumenter.

    PERPUSTAKAAN DIGITAL (DIGITAL LIBRARY)
    Seiring dengan trend perpustakaan digital, banyak lembaga, sekolah dan perguruan tinggi berlomba lomba untuk mendapatkan predikat memiliki dan mengelola perpustakaan digital. Dalam aplikasinya, banyak kesalahan persepsi dijumpai. Beberapa perpustakaan memberi judul Digital Library pada fasilitas akses publik WEB mereka. Ketika di akses ternyata isinya adalah katalog pustaka tercetak dan tidak dijumpai akses ke database pustaka digital, karena memang perpustakaan tidak mengelola pustaka digital yang dikelola secara sistem informasi berbasis TI.

    Menurut penulis sebuah perpustakaan tidak bisa dikatakan sebagai Digital Library hanya karena memiliki file-file pustaka digital yang ditimbun di cd maupun dalam hardisk. Juga belum bisa disebut perpustakaan digital dengan memiliki katalog buku secara online.

    Perpustakaan digital atau digital library adalah perpustakaan yang menghimpun dan mengelola pustaka digital, menyimpannya secara sistematis kedalam database komputer, baik meta data berikut sourcenya, melayankan pustaka kepada user melalui teknologi jaringan serta memungkinkan user untuk membaca fullteks atau men-download pustaka digital.

    APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN
    Fungsi Otomasi
    Pada tahap ini perpustakaan memanfaatkan teknologi informasi intuk menggatikan pekerjaan-pekerjaan manual di perpustakaan. Misalnya mengetik surat dengan MS Word, membuat laporan dengan MS exel, mengetik dan mencetak katalog dengan komputer, katalog elektronik dengan CDS-ISIS, dll. Pada dasarnya pekerjaan pekerjaan tersebut bisa dilakukan secara manual. Maka istilah yang dipakai saat itu adalah otomasi atau otomatisasi. Artinya dari manual menjadi otomatis. Saat ini istilah ini sudah tidak tepat lagi di gunakan di perpustakaan.

    Fungsi Penciptaan Fungsi-fungsi Layanan Baru
    Perpustakaan sebagai organisasi rutin yang kemudian menggunakan peralatan digital tidak akan memberikan dampak yang revolusioner terhadap proses yang berjalan. Kecuali jika hadirnya teknologi informasi di perpustakaan telah mampu:
    • Menciptakan fungsi-fungsi layanan baru
    • Menciptakan jenis-jenis produk baru
    • Memungkinkan respon yang cepat terhadap lingkungan perpustakaan yang cepat berubah

    Kesalahpahaman
    Hadirnya teknologi informasi di Perpustakaan tidak boleh disalahpahami sebagai trend teknologi. Sehingga kesannya menjadi ikut ikutan serta takut distempel ketinggalan jaman. Implementasi teknologi informasi di perpustakaan haruslah disertai bekal pengetahuan, kesiapan materi, bekal keterampilan yang memadai dan rencana yang matang. Jika tidak bisa mengakibatkan pemborosan sumberdaya dan energi yang sia-sia.

    SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TI
    Sejak awal berdirinya perpustakaan sudah memiliki sistem informasi yang mengelola dan mendokumentasikan banyak proses administrasi di perpustakaan. Misalnya pada layanan peminjaman perpustakaan memanfaatkan kartu buku dan bukti pinjam buku sebagai salah satu perangkat sistem informasinya. Untuk membantu user, perpustakaan menyediakan kartu katalog sebagai salah satu perangkat sistem informasi. Sistem informasi model diatas adalah sistem informasi berbasis manual.
    Seiring perkembangan teknologi, perangkat perangkat berikut proses proses transaksi yang terjadi di perpustakaan satu persatu digantikan oleh perangkat teknologi informasi. Jika perpustakaan sudah menjadikan teknologi informasi sebagai perangkat utama dalam proses administrasi dan layanannya maka perpustakaan tersebut bisa disebut perpustakaan berbasis TI (teknologi informasi).

    TERPADU VS PARSIAL
    Pada prakteknya implementasi teknologi informasi di perpustakaan sering terjadi sacara gradual atau susul menyusul seiring perkembangan hardware dan juga software aplikasi perpustakaan. Keadaan ini sering menyebabkan implementasi di perpustakaan menjadi tambal sulam dan sangat parsial. Masing masing proses menggunakan tool yang berbeda. Misalnya perpustakaan menggunakan katalog komputer tetapi proses administrasi sirkulasinya masih manual. Menggunakan software X untuk pustaka textbook dan menggunakan software Y untuk pustaka digital. Menggunakan software V untuk database pustaka dan sirkulasi pustaka tetapi mencetak barcode bukunya menggunakan software W.

    Perpustakaan seperti diatas disebut sebagai perpustakaan yang menggunakan Sistem informasi perpustakaan parsial. Sistem informasi model parsial ini juga akan menyebab banyak redundancy atau pengulangan input dan proses data. Misalnya harus memasukkan data anggota di dua sistem, kemudian pada saat mengirim surat tagihan harus mengetikkan lagi data anggota, kemudian pada saat akan bebas pustaka harus mengetikkan lagi. Semestinya sekali data di inputkan akan bisa digunakan terus sampai yang bersangkutan mencabut kenggotaannya di perpustakaan. Misal lain: pencetakan kode barcode buku berdasarkan nomor inventaris yang mestinya bisa langsung cetak karena sebelumnya nomor inventaris telah di inputkan. Tetapi karena program pencetak barcodenya berbeda, maka harus mengetikkan data inventaris lagi pada sistem yang berbeda. Kasus diatas barulah sedikit dari sekian banyak kelemahan sistem yang parsial.

    Kebalikan sistem parsial adalah sistem informasi terpadu atau terintegrasi. Pada sistem informasi perpustakaan terpadu hampir semua proses pengolahan informasi di perpustakaan dikelola dalam satu sistem saja. Dari proses administrasi, database semua jenis pustaka, sirkulasi, pengolahan koleksi, surat menyurat, layanan akses bagi user, dll. Dalam sistem terintegrasi banyak sekali fungsi fungsi yang merelasionalkan berbagai tabel data sehingga menghasilkan berbagai fungsi baru, layanan baru dan report report baru yang akan sangat bermanfaat bagi user maupun manajemen untuk membuat penilaian dan membuat keputusan. Fungsi fungsi relasional data ini tidak mungkin dilakukan oleh sistem informasi yang parsial atau terpisah.

    PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TI
    Dalam hal pembangunan dan pengembangan bisa diklasifikasiskan dalam 3 keadaan.
    1. Perpustakaan yang baru direncanakan untuk dibangun.
    2. Perpustakaan yang sedang menyusun rencana pengembangan
    3. Perpustakaan yang sedang dalam proses pengembangan

    Pada perpustakaan yang baru direncanakan untuk dibangun dan perpustakaan yang sedang menyusun rancana pengembangan, bekal pemahaman penyelenggara perpustakaan mengenai perpustakaan berbasis TI dengan mudah bisa di siapkan dan di terapkan.

    Berbeda dengan perpustakaan yang sudah terlanjur mengambil langkah pengembangan yang bahkan sudah mengeluarkan rupiah yang tidak sedikit. Bayangkan jika ternyata penyelenggara baru menyadari bahwa konsep perpustakaan berbasis TI yang telah dikonsepkan ternyata tidak tepat. Juga pilihan terhadap software sistem informasi yang dipakai ternyata kurang tepat.

    Perpustakaan seperti ini akan cenderung resisten terhadap perubahan ditengah jalan mengingat investasi yang sudah terlanjur dikeluarkan untuk pengembangan sistem cukup besar. Perlu disadarkan bahwa kesalahan merumuskan model dan memilih sistem informasi tidak saja berakibat pada pemborosan biaya dan energi yang sia-sia, tetapi juga memberikan dampak langsung pada kwalitas layanan, kepuasan pengguna, efektitas proses dan juga tidak terpenuhinya kebutuhan pengguna. Selanjutnya, pada saatnya nanti ketika harus bermigrasi ke sistem yang berbeda akan membutuhkan biaya dan energi yang mungkin lebih besar.

    Pada kondisi tertentu dibutuhkan keberanian untuk mengambil keputusan dan mengambil resiko banting stir demi untuk kepentingan layanan prima kepada pengguna, menghindari resiko jelek pada masa yang akan datang, serta untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.

    Hal penting yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan konsep dan memilih sistem antara lain:
    1. Disain perpustakaan berorientasi saat ini dan kedepan.
    2. Desain sintem informasi terintegrasi / terpadu
    3. Kemampuan mengelola pustaka tercetak, digital dan multimedia
    4. Kemudahan pengembangan sistem untuk masa yang akan datang
    5. Mengantisipasi ramalan trend teknologi pada masa yang akan datang
    6. Sesuai dengan jenis perpustakaan yang sedang atau akan dikembangkan
    7. Jaminan kerjasama technical support terhadap sistem dan infrastruktur TI

    Sistem Informasi Goegrafis

     Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
    Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

    Sejarah pengembangan
    35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
    Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
    Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
    Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.


    GIS dengan gvSIG.
    CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".

    CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

    Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

    Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran.

    Sistem Informasi Dunia

    Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan induk dan cabangnya, dimana cabang tersebut secara geografis tersebar di berbagai penjuru dunia dan setiap kantor cabang terkait memiliki tujuan, kebijakan dan tata cara tersendiri yang unik.

    Sejarah
    Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/ CBIS).

    Subsistem Pengembangan Sistem Informasi Dunia
     
    Sistem Informasi Akuntansi
    Subsistem ini menjadikan segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan perusahaan menjadi jauh lebih mudah dan sederhana dengan penggunaan sistem komputer. Saat tindakan berlangsung dan transaksi terjadi, data dimasukkan ke dalam basis data. Salah satunya adalah ketika data akuntansi ini masuk ke dalam pusat pengumpulan data yang dilakukan oleh pekerja dan pengawas kendali kualitas saat produksi berlangsung. Pihak manajemen dapat melakukan pemantauan pada waktu itu juga (real time) terhadap kegiatan kendali kualitas yang terjadi. Laporan keuangan standar yang dibuat oleh SIA, seperti rekening koran (income statement) dan analisis biaya, disajikan sebagai suatu kartu catatan kualitas produk, pengembalian pelanggan, dan proses selanjutnya yang terkait.

    Sistem Informasi Manajemen
    SIM bertanggung jawab dalam menyediakan informasi untuk seluruh manajer perusahaan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan keluaran bentuk matematika. Para manajer di semua wilayah fungsi dapat menerima keluaran ini, yang sebagian besar dihasilkan dari gabungan data SIA yang ada. Contoh laporan yang dimaksud adalah manajer kendali kualitas dapat menerima laporan bulanan yang menunjukan tingkat penolakan untuk masing-masing tahap dalam proses di pabrik.

    Sistem Pendukung Keputusan
    Sistem ini memungkinkan pembuatan keluaran (out put) untuk masalah khusus yang berkenaan dengan kualitas. Penerapan SPK yang berbasis sistem komputer ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan seperti; seorang pengawas kualitas produksi perusahaan yang dapat memperbaiki basis data untuk tampilan biaya perbaikan produk yang disebabkan pengembalian dari pelanggan, manajer pabrik dapat menggunakan lembaran elektronik untuk meniru pengaruh bonus kualitas pada biaya produksi.

    Sistem Otomatisasi Perkantoran
    SOP menyediakan prasarana telekomunikasi untuk orang-orang di dalam perusahaan dan memampukan mereka untuk berkomunikasi di lingkungan internal dengan para penyalur serta para pelanggan di lingkungan perusahaan. Komunikasi ini membuat kelompok penanggung jawab kualitas, seperti komite dan kelompok proyek, untuk menyelaraskan upaya kemampuan telekomunikasi tersebut. Pengolahan kata (word processing), Email, surat suara (voice mail), dan pemindahan facsimile dapat memenuhi dan menunjang pelaksanaan subsistem ini dengan baik. Aplikasi SOP lainnya seperti tatap muka melalui video gambar (video conferencing), pertemuan/ temu wicara melalui suara (audio conferencing), merupakan terapan subsistem otomatisasi perkantoran yang sangat mendukung proses komunikasi di antara pihak-pihak perusahaan yang keberadaannya tersebar.

    Sistem Ahli
    Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligent) untuk meraih suatu pengetahuan dan menjadi ahli dalam pengetahuan tersebut serta untuk lebih mencakapkan para pegawai pada bentuk sistem informasi. Fungsi sistem ahli dinamakan sebagai konsultan, dan kegiatannya disebut konsultasi. Tingkatan operasional perusahaan merupakan tempat sistem ahli yang paling tinggi nilai efektivitasnya. Sistem ini dapat menampilkan kebutuhan basis data atau penggunaan di bidang lainnya secara lebih cepat. Salah satu sistem ahli pertama adalah buatan perusahaan General Electric (GE) dari Amerika Serikat untuk mendapatkan transfer pengetahuan dari ahli perbaikan lokomotif yang lama dan mendekati masa pensiun. Sistemnya dinamakan CATS-1,NU, dibuat untuk membantu montir mengenali dan mendiagnosis masalah mesin. Di saat masalah telah ditemukan, sebuah pita gambar (video tape) menginstruksikan mesin untuk memperbaiki bagian yang perlu saja.

    Level dan Strategi Penerapan Sistem Informasi Dunia
    Beberapa industri raksasa seperti Samsung, Siemens, Sony, Carrefour, Suzuki dan Microsoft memiliki pusat dunianya secara global (global focus). Seperti halnya Siemens yang selalu melihat wilayah pasaran yang potensial sebagai fokus dunia global. Selama bertahun-tahun lamanya, markas besar mereka disebut sebagai World Head Quarters (WHQ) atau markas besar dunia. Christopher Barlett dan Sumantra Ghosal telah melakukan penelitian terhadap strategi penerapan sistem informasi global pada berbagai level perusahaan multinasional dan telah mengembangkannya menjadi empat klasifikasi yang telah diterima luas.

    Strategi Multinasional
    Strategi multinasional merupakan strategi yang paling tua, yang telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Eropa sebelum Perang Dunia II. Siasat “lepas tangan” yang digunakan oleh perusahaan induk dimana mereka mengizinkan cabang-cabangnya untuk mengembangkan produk dan mempraktikannya secara mandiri di wilayah operasi cabang tersebut. Sistem informasi yang digunakan memudahkan desentralisasi pembuatan keputusan dan terdiri atas basis data dan proses yang berdiri sendiri.

    Strategi Dunia Global
    Strategi dunia global membatasi kendali di bawah perusahaan induknya. Produk untuk seluruh pasaran dunia globalnya dibuat secara terpusat dan dikirimkan ke cabang-cabangnya. Aliran produk dan informasi di antara perusahaan induk dan cabangnya bergerak dalam satu arah menuju cabang. Sistem informasi dari strategi ini menempati kapasitas terbesar di lokasi induk dan menonjolkan sentralisasi pada basis data dan proses.

    Strategi Internasional
    Strategi internasional merupakan perpaduan kendali yang bersifat sentralisasi dari strategi dunia global dan kendali yang desentralisasi dari strategi multinasional. Dalam penerapan sistem ini, kelompok manajemen di perusahaan induk lebih mengetahui dan terampil dalam memasuki pasaran dunianya. Cabang-cabang menggunakan keahlian mereka untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi kepada pasaran mereka masing-masing bedasarkan kelompok manajemen yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengikuti strategi bisnis ini menjalankan sistem antar organisasi yang menghubungkan basis data dan proses dari induk dengan cabang-cabangnya.

    Strategi Antarnegara
    Strategi ini cukup terkenl di tahun 1980-an. Perusahaan induk dan seluruh cabang bekerja sama dalam merumuskan strategi dan mengoperasikan kebijakan dan mengkoordinasi logistik untuk menempatkan produk pada pasaran yang tepat. Perusahaan induk memantau pencapaian yang dapat diraih melalui penggabungan bisnis global untuk efisiensi, namun tetap memberikan keleluasaan pada tingkat lokal operasi perusahaan cabang. Perusahaan yang menerapkan strategi ini melakukan penggabungan pada sistem informasinya dengan mengikuti standar yang digunakan pada skala internasional bersamaan dengan rancangan sistem informasi pada umumnya. Strategi ini menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola basis data untuk memastikan bahwa rancangan basis data perusahaan lazim digunakaan di seluruh dunia.

    Hubungan antara Sistem Informasi Dunia dengan Strategi Bisnis
    1. Kerja berdampingan dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis global.
    2. Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis global.
    3. Menentukan siasat sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
    4. Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dunia dan memprioritaskan penerapannya.
    5. Menetapakan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.

    Referensi
    J. McGregor and S. Ham, “Managing the Global Workforce”, BusinessWeek, January 28, 2008, pp 34-51.
    Gaol, Chr. Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT Grasindo, anggota Ikapi.
    P. F Drucker, “The Global Economy and the National State, September- October, 1997, pp. 159-171
    J. Katz, “World of Difference” IW, December, 2007, pp. 39-41.

    Sistim Informasi

    Sistem informasiSistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

    Definisi lainnya

    • Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol atau komponen pengendali.

    • Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan

    • Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

    • Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.

    • Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

    • Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)

    • Sistem informasi adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur masalah yang ada.

    • Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

    Sistem Informasi

    SISTEM INFORMASI

    I. KONSEP DASAR

    A. KONSEP DASAR SISTEM
    Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
    yang lain, yang berfungsi bersamasama
    untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana,
    suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
    variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
    Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :
    1. Setiap sistem terdiri dari unsurunsur
    2. Unsurunsur
    tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
    3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
    4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

    B. KONSEP DASAR INFORMASI
    Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
    bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
    kejadiankejadian
    yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi
    merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan
    dalam proses pengabilan keputusan.

    C. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
    Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
    kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
    manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
    pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
    Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
    menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan.
    Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi
    yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

    II. KOMPONEN DAN ELEMEN SISTEM INFORMASI
    A. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
    Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen
    yang disebut blok bangunan (building
    blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
    teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen
    kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu
    kesatuan untuk mencapai sasaran.

    1. Komponen input
    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode
    dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen
    dasar.

    2. Komponen model
    Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
    memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah
    ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Komponen output
    Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
    dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

    4. Komponen teknologi
    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk
    menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan
    mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    5. Komponen hardware
    Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.
    Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan
    sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari
    sistem informasi.

    6. Komponen software
    Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data
    yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

    7. Komponen basis data
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan
    satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat
    lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan
    penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
    sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
    baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
    dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database
    Management System).

    8. Komponen kontrol
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air,
    debu, kecurangankecurangan,
    kegagalankegagalan
    sistem itu sendiri, ketidak efisienan,
    sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
    meyakinkan bahwa halhal
    yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
    terjadi kesalahankesalahan
    dapat langsung cepat diatasi.
    B. ELEMEN SISTEM INFORMASI

    Sistem informasi terdiri dari elemenelemen
    yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat
    keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini
    merupakan komponen fisik.
    1. Orang
    Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem,
    programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
    2. Prosedur
    Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam
    bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan,
    yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian
    untuk karyawan pusat komputer.
    3. Perangkat keras
    Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit
    masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
    4. Perangkat lunak
    Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
    a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data
    yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
    b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
    c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk
    setiap aplikasi.
    5. Basis data
    File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara
    fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran
    tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.
    6. Jaringan komputer
    Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang
    terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabelkabel
    atau tanpa
    kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen
    dan data.
    7. Komunikasi data
    Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
    berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara
    komputerkomputer dan pirantipiranti
    yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan
    melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
    Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini
    menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputerkomputer
    dapat berkomunikasi
    satu sama lain.

    Individu, Keluarga dan Masyarakat

    1. Individu
    Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
    Setiap manusia pasti akan mengalami suatu perubahan dari masa bayi hingga dewasa. Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan - perubahan untuk menuju ke tahap dewasa yaitu perkembangan dan pertumbuhan dengan tahapan tertentu sesuai umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai remaja kecil. Karena anak itu berbeda dengan orang dewasa dari fisik, pola pikir dan cara berfikir yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat. Kedua aspek ini sering dikatakan mempunyai proses yang sama yaitu proses tumbuh menjadi lebih sempurna. Namun, secara luas perkembangan berarti perubahan individu baik secara struktur atau fungsi organ melalui kematangan dan proses belajar yang terjadi sepanjang hanyat hingga meninggal dunia.
    Dalam perkembangan tidaklah terbatas pada semakin sempurna tetapi juga terkandung serangkaian perubahan secara terus menerus secara pasti, melalui suatu tahap yang sederhana ke tahap berikutnya yang semakin tinggi dan maju walaupun sulit diukur dengan alat ukur. Sedangkan, pertumbuhan berarti perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Pertumbuhan individu dapat diukur dengan alat pengukur. Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan fungsi fisik yang murni.

    Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

    Pemuda Dan Identitas
    REMAJA Adalah masa transisi secara psikologis dan sangat problematis, dan mudah di pengaruhi karena emosinya yang masih labil sehingga mempunyai penilaian yang belum mendalam terhadap norma, etika dan agama.
    ANOMI REMAJA
     • Menurut Enoch markum : muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. ORIENTASI MENDUA
    • Menurut Dr. Male : adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap peer (teman sebaya).
    PERAN MEDIA MASSA
     • Untuk memenuhi keinginan dan menyatakan identitas diri.
     • Untuk membuktikan bahwa mereka bisa lepas dari orang tua.
    2. PEMUDA DAN IDENTITAS
     • Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan.
     • Mempunyai masalah yang bervariasi, terdapat proses sosialisasi, dan mempunyai potensi yang dapat dikembangkan.
    Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
    Berdasarkan :
    1. Landasan Idiil : Pancasila.
    2. Landasan Konstitusional : UUD 1945.
    3. Landasan Strategis : Garis Besar Haluan Negara.
    4. Landasan Historis : Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan.
    5. Landasan Normatif : etika, tata nilai, dan tradisi leluhur.

    MASALAH POTENSI GENERASI MUDA
    Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme. Belum seimbangnya generasi pemuda dengan jumlah fasilitas pendidikan. Kurangnya gizi. Pergaulan bebas. Belum adanya peraturan tentang generasi muda.
    POTENSI GENERASI MUDA
    Idealisme dan daya kritis. Dinamika dan kreatifitas. Keberanian mengambil resiko.
    PROSES SOSIALISASI Adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Lembaganya adalah : keluarga, sekolah, dan kelompok sebaya.
    TUJUAN SOSIALISASI
    Agar individu tersebut dapat diberi ilmu pengetahuan. Agar individu tersebut dapat berkomunikasi secara efektif dalam mengembangkan dirinya sendiri.
    MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA
    Mengadakan proyek bersama yang melibatkan pemuda (mahasiswa). Lomba karya ilmiah.
    3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN PENTINGNYA MENGENYAM BANGKU PENDIDIKAN TINGGI
    • Karena sebagai pemuda harus mampu memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya.
    • Disana pemuda mendapat proses sosialisasi terpanjang.
    • Pemuda dari berbagai etnis dan suku bangsa akan menyatu dalam bentuk akulturasi budaya.
    • Pemuda akan mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi.

    2. Keluarga
    Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
    Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut.

    Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
    Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

    Fungsi Keluarga
    1. Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
    2. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
    3. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
    4. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
    5. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.[4]
    6. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
    7. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
    8. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
    9. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
    10. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
    Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga

    3. Masyarakat

    Menurut ensiklopedi Indonesia, istilah “masyarakat” sekurang-kurangnya mengandung tiga
    pengertian :

    a. Sama dengan gesellschaft, yakni bentuk tertentu kelompok social berdasarkan rasional,
    yang diterjemahkan sebagai masyarakat patembayan dalam bahasa Indonesia. Sementara
    kelompok social lain yang masih mendasarkan pada ikatan naluri kekeluargaan disebut
    gemain-scaft atau masyarakat paguyuban.
    b. Merupakan keseluruhan “masyarakat manusia” meliputi seluruh kehudupan bersama. Istilas
    ini dihasilkan dari perkembangan ketergantungan manusia yang pada masa terakhir ini
    sangant dirasakan.
    c. Menunjukan suatu tata kemasyarakatan tertentu dengan cirri sendiri (identitas) dan suatu
    autonomi (relative), seperti masyarakat barat, masyarakat primitive yang merupakan
    kelompok suku yang belum banyak berhubungan dengan dunia sekitarnya.
    Bedasarkan pengertian diatas dapatlah disebutkan kelompok masyarakat yang dicirikan
    menurut hubungan manusianya serta nilai social yang berlaku sebagai berikut.

    a) Menurut mata pencaharian, seperti masyarakat petani, nelayan, buruh, pedagang, dan lainlain
    b) Menurut lingkungan tempat tinggalnya seperti masyarakat hutan, pantai/pesisir.
    c) Menurut tingkat kehidupan ekonomi seperti masyarakat miskin yang dibedakan dengan
    masyarakat kaya
    d) Menurut tingkat pendidikan seperti masyarakat terpelajar, intelek/ berpengetahuan yang
    dibedakan dengan masyarakat awam
    e) Menurut penataan lingkuangan /pemuiiman masyarakat seperti masyarakat desa, kota,
    metropolitan.
    f) Menurut lingkuangan prgaulan agama seperti ulama, santri, gereja.
    g) Menurut tingkat keberadaban seperti masyarakat madani, sebagai masyarakat yang
    beradab yang didikotomikan dengan masyarakat jahiliah.
    h) Menurut tingkat kehidupan social seperti masyarakat maju, tertinggal dan sebagainya.

    Cara yang baik untuk mengerti tentang masyarakat adalah dengan menelaah ciriciri
    pokok dari masyarakat itu sendiri. Sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk
    kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu:

    Manusia yang hidup bersama
    Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmuilmu
    sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang
    pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
    2. Bergaul selama jangka waktu cukup lama
    3. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari satu kesatuan.Abdulsyani (2007:14) menyebutkan beberapa definisi mengenai masyarakat (Society) dari beberapa tokoh sebagai berikut:

    a) Mac Iver dan Page, mengatakan bahwa, “masyarakat adalah suatu system kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Keseluruahan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan social. Dan masyarakat selalu berubah”.
    b) Ralph Linton mengatakan bahwa, “masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai sesuatu kekuatan social dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”.
    c) Selo Soemardjan, menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkakn kebudayaan.
    d) Dalam buku Sosiologi kelompok dan Masalah Sosial (Abdulsyani, 1987) dijelaskan bahwa masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri.
    e) Hassan Shadily mendefinisikan masyarakat sebagai suatu golongan besar kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
    f) J.l. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebisasan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
    g) M.J. Herskovits mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

    Perguruan Tinggi

    Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
    • Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara.
    • Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
    Pengelolaan dan regulasi perguruan tinggi di Indonesia dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Rektor Perguruan Tinggi Negeri merupakan pejabat eselon di bawah Menteri Pendidikan Nasional.
    Selain itu juga terdapat perguruan tinggi yang dikelola oleh departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen, yang umumnya merupakan perguruan tinggi kedinasan. Misalnya, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dikelola oleh Departemen Keuangan.
    Selanjutnya berdasarkan undang-undang yang berlaku, setiap perguruan tinggi di Indonesia mesti memiliki Badan Hukum Pendidikan, yang berfungsi memberikan pelayanan yang adil dan bermutu kepada peserta didik, berprinsip nirlaba, dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan pendidikan nasional