Kamis, 11 November 2010
Semarang Banjir, Tiga Tewas
SEMARANG, KOMPAS.com — Setidaknya tiga orang tewas dalam banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Beringin di kawasan Mangkang, Kota Semarang. Luapan itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah ibu kota Jawa Tengah ini, Selasa (9/11/2010) sore.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, Selasa, tiga korban tewas terdiri dari satu orang dewasa dan dua anak balita. Satu orang diduga sebagai penumpang mobil yang terseret arus luapan sungai tersebut.
Anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang, Nyoto, mengatakan, satu korban bernama Yayuk, pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Kendal yang diidentifikasi dari seragam yang dikenakan saat ditemukan di dalam mobil Toyota Starlet.
"Dua anak balita yang tewas ditemukan tidak jauh dari lokasi, yakni di dekat kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI). Ketiga jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang," katanya.
Di lokasi kejadian terdapat dua mobil yang tumpang tindih. Kedua mobil berada di saluran air pinggir jalan setelah sempat terseret arus. Dua mobil tersebut adalah Toyota Starlet (yang tertindih) dan Suzuki APV dengan nomor polisi G-8786-GB.
Selain menyeret beberapa mobil, luapan Sungai Beringin ke Jalan Raya Mangkang itu juga membawa material lumpur ke badan jalan sehingga membuat arus lalu lintas di sepanjang jalan arah menuju Jakarta tersebut macet.
Berdasarkan pantauan, kemacetan terjadi mulai dari Bundaran Kalibanteng hingga kawasan Pasar ,Mangkang Semarang. Kemacetan terjadi akibat endapan lumpur berketinggian sekitar 10 cm yang merupakan sisa luapan Sungai Beringin.
Seorang pengemudi truk, Suyoto, yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa tersebut berlangsung cepat. Semula arus air tidak terlalu deras. Namun, semakin lama, arus semakin deras dan ketinggian air mencapai sekitar satu meter.
"Akibat banjir bercampur lumpur ini, truk saya sampai mogok karena mesin kemasukan air dan lumpur," kata pengemudi truk yang mengangkut gulungan kabel tersebut.
Kendaraan yang terjebak macet tersebut didominasi oleh bus dan truk. Beberapa petugas kepolisian terlihat mengatur arus lalu lintas sehingga kendaraan bisa melaju dengan perlahan-lahan.
Sementara itu, banjir akibat hujan yang turun sekitar dua jam itu juga melanda kawasan Perumahan Tanah Mas dan Sampangan Semarang dengan ketinggian yang bervariasi, antara satu dan satu setengah meter.
Selain itu, aliran deras dari jalan perbukitan Sigar Bencah, Kecamatan Tembalang, membawa lumpur yang menggenangi sepanjang jalan itu. Air bercampur lumpur dari dataran atas juga menjebol jembatan berongga di depan SPBU Meteseh. Hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas pada Selasa malam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar