Jumat, 19 November 2010

Luapan Sungai Widas, Rendam 500 Rumah


Hujan deras yang masih mengguyur beberapa daerah di Pulau Jawa, kemarin, menyebabkan luapan air sungai membanjiri persawahan dan permukiman warga. Di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Sungai Widas, anak Sungai Brantas yang membentang di sejumlah kecamatan, kembali meluap. Sekitar 500 rumah warga di tiga desa, Sumberrejo, Mojoseto, dan Nglinggo, di Kecamatan Gondang, digenangi air hingga 1 meter sejak Minggu (30/3) malam hingga kemarin.

Luapan air juga merusak sedikitnya 300 hektare tanaman padi. Warga menderita kerugian besar karena kerusakan tanaman makin parah, akibat digenangi air selama satu bulan terakhir. “Ada tanaman yang bisa diselamatkan saat banjir dua minggu lalu. Tapi, akibat banjir sekarang, semua tanaman rusak total,” tutur Sujito, 52, warga Desa Sumberjo.
Sementara itu, di jalur pantai utara Jawa Tengah, dari Semarang-Demak, ratusan kendaraan membentuk antrean sepanjang lebih dari 1 km, akibat banjir di ruas Jl Kaligawe. Banjir di lokasi itu terjadi karena luapan Sungai Tenggang karena hujan deras selama 12 jam pada Minggu (30/03) malam.

Permukiman warga di Sawah Besar, Karangkimpul, dan kawasan industri Bugangan terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Akibatnya, sebagian kegiatan industri dan pergudangan yang ada di kawasan tersebut lumpuh. Dari Pekanbaru, Riau, dilaporkan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia dan Jaringan Kerja Penyelamat Hutan memperkirakan banjir yang merendam Riau selama dua pekan terakhir telah menyebabkan kerugian sekitar Rp2,5 triliun. Kerugian timbul karena 15.500 hektare lebih sawah gagal panen, 20 ribu hektare perkebunan karet dan kelapa sawit direndam air serta 16.500 unit kolam ikan jebol.
“Ini banjir terparah yang pernah terjadi di Riau. Jumlah ini baru sebatas kerugian yang dialami masyarakat, belum termasuk kerugian perusahaan,” tutur Direktur Eksekutif Walhi Riau Johni Setiawan Mundung.

Di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dua warga Desa Kambatatana, Kecamatan Kambera, yang terseret banjir pada Minggu (30/03) malam ditemukan selamat, kemarin. Korban, Pelandilu, 50, dan Djawa, 20, ditemukan 500 meter dari lokasi kejadian. Mereka terseret arus Sungai Kawangu ketika mengumpulkan kayu yang terbawa banjir di tepi sungai.
Sementara itu, Perusahaan Umum Jasa Tirta Kabupaten Malang akan memasang tanda peringatan dini banjir di 10 titik untuk empat kabupaten di Jawa Timur. Keempat wilayah, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, berada di daerah aliran Bengawan Solo. (ES/AS/BG/RK/PO/YK/N-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar