1. Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Setiap manusia pasti akan mengalami suatu perubahan dari masa bayi hingga dewasa. Setiap anak juga mempunyai ciri perubahan - perubahan untuk menuju ke tahap dewasa yaitu perkembangan dan pertumbuhan dengan tahapan tertentu sesuai umurnya. Jadi, seorang anak tidak bisa dikatakan sebagai remaja kecil. Karena anak itu berbeda dengan orang dewasa dari fisik, pola pikir dan cara berfikir yang masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan mempunyai hubungan yang erat. Kedua aspek ini sering dikatakan mempunyai proses yang sama yaitu proses tumbuh menjadi lebih sempurna. Namun, secara luas perkembangan berarti perubahan individu baik secara struktur atau fungsi organ melalui kematangan dan proses belajar yang terjadi sepanjang hanyat hingga meninggal dunia.
Dalam perkembangan tidaklah terbatas pada semakin sempurna tetapi juga terkandung serangkaian perubahan secara terus menerus secara pasti, melalui suatu tahap yang sederhana ke tahap berikutnya yang semakin tinggi dan maju walaupun sulit diukur dengan alat ukur. Sedangkan, pertumbuhan berarti perubahan atau kenaikan dalam ukuran secara keseluruhan fisik, seperti tulang, tinggi badan, berat badan, jaringan syaraf dan lainnya menjadi lebih sempurna. Pertumbuhan individu dapat diukur dengan alat pengukur. Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan fungsi fisik yang murni.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Pemuda Dan Identitas
REMAJA Adalah masa transisi secara psikologis dan sangat problematis, dan mudah di pengaruhi karena emosinya yang masih labil sehingga mempunyai penilaian yang belum mendalam terhadap norma, etika dan agama.
ANOMI REMAJA
• Menurut Enoch markum : muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. ORIENTASI MENDUA
• Menurut Dr. Male : adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap peer (teman sebaya).
PERAN MEDIA MASSA
• Untuk memenuhi keinginan dan menyatakan identitas diri.
• Untuk membuktikan bahwa mereka bisa lepas dari orang tua.
2. PEMUDA DAN IDENTITAS
• Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan.
• Mempunyai masalah yang bervariasi, terdapat proses sosialisasi, dan mempunyai potensi yang dapat dikembangkan.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Berdasarkan :
1. Landasan Idiil : Pancasila.
2. Landasan Konstitusional : UUD 1945.
3. Landasan Strategis : Garis Besar Haluan Negara.
4. Landasan Historis : Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan.
5. Landasan Normatif : etika, tata nilai, dan tradisi leluhur.
MASALAH POTENSI GENERASI MUDA
Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme. Belum seimbangnya generasi pemuda dengan jumlah fasilitas pendidikan. Kurangnya gizi. Pergaulan bebas. Belum adanya peraturan tentang generasi muda.
POTENSI GENERASI MUDA
Idealisme dan daya kritis. Dinamika dan kreatifitas. Keberanian mengambil resiko.
PROSES SOSIALISASI Adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri. Lembaganya adalah : keluarga, sekolah, dan kelompok sebaya.
TUJUAN SOSIALISASI
Agar individu tersebut dapat diberi ilmu pengetahuan. Agar individu tersebut dapat berkomunikasi secara efektif dalam mengembangkan dirinya sendiri.
MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA
Mengadakan proyek bersama yang melibatkan pemuda (mahasiswa). Lomba karya ilmiah.
3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN PENTINGNYA MENGENYAM BANGKU PENDIDIKAN TINGGI
• Karena sebagai pemuda harus mampu memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya.
• Disana pemuda mendapat proses sosialisasi terpanjang.
• Pemuda dari berbagai etnis dan suku bangsa akan menyatu dalam bentuk akulturasi budaya.
• Pemuda akan mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi.
2. Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
2. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
3. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
4. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
5. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.[4]
6. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
7. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
8. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
9. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
10. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
3. Masyarakat
Menurut ensiklopedi Indonesia, istilah “masyarakat” sekurang-kurangnya mengandung tiga
pengertian :
a. Sama dengan gesellschaft, yakni bentuk tertentu kelompok social berdasarkan rasional,
yang diterjemahkan sebagai masyarakat patembayan dalam bahasa Indonesia. Sementara
kelompok social lain yang masih mendasarkan pada ikatan naluri kekeluargaan disebut
gemain-scaft atau masyarakat paguyuban.
b. Merupakan keseluruhan “masyarakat manusia” meliputi seluruh kehudupan bersama. Istilas
ini dihasilkan dari perkembangan ketergantungan manusia yang pada masa terakhir ini
sangant dirasakan.
c. Menunjukan suatu tata kemasyarakatan tertentu dengan cirri sendiri (identitas) dan suatu
autonomi (relative), seperti masyarakat barat, masyarakat primitive yang merupakan
kelompok suku yang belum banyak berhubungan dengan dunia sekitarnya.
Bedasarkan pengertian diatas dapatlah disebutkan kelompok masyarakat yang dicirikan
menurut hubungan manusianya serta nilai social yang berlaku sebagai berikut.
a) Menurut mata pencaharian, seperti masyarakat petani, nelayan, buruh, pedagang, dan lainlain
b) Menurut lingkungan tempat tinggalnya seperti masyarakat hutan, pantai/pesisir.
c) Menurut tingkat kehidupan ekonomi seperti masyarakat miskin yang dibedakan dengan
masyarakat kaya
d) Menurut tingkat pendidikan seperti masyarakat terpelajar, intelek/ berpengetahuan yang
dibedakan dengan masyarakat awam
e) Menurut penataan lingkuangan /pemuiiman masyarakat seperti masyarakat desa, kota,
metropolitan.
f) Menurut lingkuangan prgaulan agama seperti ulama, santri, gereja.
g) Menurut tingkat keberadaban seperti masyarakat madani, sebagai masyarakat yang
beradab yang didikotomikan dengan masyarakat jahiliah.
h) Menurut tingkat kehidupan social seperti masyarakat maju, tertinggal dan sebagainya.
Cara yang baik untuk mengerti tentang masyarakat adalah dengan menelaah ciriciri
pokok dari masyarakat itu sendiri. Sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk
kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu:
Manusia yang hidup bersama
Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmuilmu
sosial, khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang
pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.
2. Bergaul selama jangka waktu cukup lama
3. Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari satu kesatuan.Abdulsyani (2007:14) menyebutkan beberapa definisi mengenai masyarakat (Society) dari beberapa tokoh sebagai berikut:
a) Mac Iver dan Page, mengatakan bahwa, “masyarakat adalah suatu system kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Keseluruahan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan social. Dan masyarakat selalu berubah”.
b) Ralph Linton mengatakan bahwa, “masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai sesuatu kekuatan social dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”.
c) Selo Soemardjan, menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkakn kebudayaan.
d) Dalam buku Sosiologi kelompok dan Masalah Sosial (Abdulsyani, 1987) dijelaskan bahwa masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan tersendiri.
e) Hassan Shadily mendefinisikan masyarakat sebagai suatu golongan besar kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
f) J.l. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebisasan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
g) M.J. Herskovits mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
• Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara.
• Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
Pengelolaan dan regulasi perguruan tinggi di Indonesia dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Rektor Perguruan Tinggi Negeri merupakan pejabat eselon di bawah Menteri Pendidikan Nasional.
Selain itu juga terdapat perguruan tinggi yang dikelola oleh departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen, yang umumnya merupakan perguruan tinggi kedinasan. Misalnya, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dikelola oleh Departemen Keuangan.
Selanjutnya berdasarkan undang-undang yang berlaku, setiap perguruan tinggi di Indonesia mesti memiliki Badan Hukum Pendidikan, yang berfungsi memberikan pelayanan yang adil dan bermutu kepada peserta didik, berprinsip nirlaba, dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan pendidikan nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar